SDM

Dari data Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) tercatat ada 2445 dokter spesialis saraf di Indonesia. Dokter spesialis saraf secara umum telah tersedia di setiap provinsi di Indonesia. DKI Jakarta memiliki proporsi dokter spesialis saraf tertinggi (14,94%), diikuti oleh Jawa Timur (14,61%) dan Jawa Barat (13,27%). Sebaliknya, provinsi dengan proporsi terendah adalah Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Sulawesi Barat, masing-masing hanya 0,17%. Berdasarkan rasio terhadap jumlah penduduk, Provinsi DI Yogyakarta memiliki rasio dokter spesialis saraf tertinggi (0,0340 per 1.000 penduduk), disusul oleh DKI Jakarta (0,0335 per 1.000 penduduk).

Beberapa provinsi telah mencapai target rasio dokter spesialis saraf (0,01 per 1.000 penduduk), yaitu DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara (0,0154 per 1.000 penduduk). Meski DKI Jakarta memiliki proporsi dokter spesialis saraf lebih tinggi dibandingkan DI Yogyakarta, rasio dokter terhadap penduduk di DI Yogyakarta lebih besar. Sementara itu, rasio dokter spesialis saraf di Jawa Timur (0,0087 per 1.000 penduduk) dan Jawa Barat (0,0063 per 1.000 penduduk) masih lebih rendah dibandingkan DI Yogyakarta.

Gambar. Distribusi Proporsi dan Capaian Rasio Tenaga Dokter Spesialis Saraf 2022 (Sumber: Dokumen Rasio Tenaga Kesehatan, Kemenkes 2022)
Gambar. Distribusi Proporsi dan Capaian Rasio Tenaga Dokter Spesialis Saraf 2022 (Sumber: Dokumen Rasio Tenaga Kesehatan, Kemenkes 2022)
Gambar. Pemetaan Pencapaian Target Rasio Tenaga Dokter Spesialis Saraf Per 1.000 Penduduk Di Indonesia Tahun 2022 (Sumber: Dokumen Rasio Tenaga Kesehatan, Kemenkes 2022)
Gambar. Pemetaan Pencapaian Target Rasio Tenaga Dokter Spesialis Saraf Per 1.000 Penduduk Di Indonesia Tahun 2022 (Sumber: Dokumen Rasio Tenaga Kesehatan, Kemenkes 2022)