Beberapa aktivitas kerjasama terkait IT pada pelayanan stroke diantaranya:
Digital Twin untuk Pelayanan Stroke
Teknologi Digital Twin (DT) merevolusi perawatan stroke dengan menyediakan representasi virtual dari otak dan sistem kardiovaskular pasien. Teknologi canggih ini memungkinkan para profesional kesehatan untuk mensimulasikan berbagai skenario perawatan, memprediksi hasil, dan mempersonalisasi rencana rehabilitasi. Dengan mengintegrasikan data dari pencitraan medis, riwayat pasien, dan perangkat pemantauan waktu nyata, DT menciptakan model komprehensif dari kondisi pasien stroke. Hal ini memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi intervensi yang paling efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien, memastikan pendekatan yang lebih personal dan adaptif untuk perawatan stroke.
Dalam aspek klinis dan manajemen, DT memfasilitasi pemantauan berkelanjutan dan penyesuaian rencana perawatan yang dinamis. Data real-time dari sensor dan perangkat yang dapat dikenakan dimasukkan ke dalam teknologi DT, sehingga memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk menyesuaikan protokol rehabilitasi berdasarkan respons pasien. Komunikasi dua arah ini memastikan bahwa proses rehabilitasi responsif terhadap kondisi pasien yang terus berkembang. Selain itu, kemampuan prediktif teknologi DT memungkinkan intervensi dini dengan memperkirakan potensi komplikasi, sehingga mengurangi risiko hasil yang merugikan. Dari perspektif manajemen, DT dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya dengan memprediksi kebutuhan pasien dan merampingkan alur kerja, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberian perawatan stroke. Dengan mengintegrasikan teknologi DT ke dalam perawatan stroke, sistem perawatan kesehatan dapat mencapai perawatan yang lebih personal, efisien, dan efektif, yang pada akhirnya meningkatkan hasil pasien.
Tujuan kegiatan:
- Berbagi pengetahuan terkait perkembangan teknologi dan potensi Digital Twin untuk penanganan, pengendalian, dan pencegahan stroke
- Meningkatkan kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan, pengembang teknologi, akademisi/peneliti dan organisasi profesi
- Mengidentifikasi kegiatan potensial dan membangun jejaring untuk proyek-proyek di masa depan
Aktivitas:
1. Identifikasi stakeholder
- Mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dari masing-masing negara yang terlibat (Vietnam, Indonesia, India, dan Inggris) termasuk peneliti, insinyur, dokter, dan praktisi di sektor pelayanan stroke.
- Pertemuan awal dan kunjungan ke Vietnam/Indonesia.
2. Need assessment
- Melakukan penilaian kebutuhan
- Mengidentifikasi kesenjangan pemanfaatan teknologi antar wilayah
- Kunjungan lapangan ke fasilitas kesehatan
3. Workshop
Kegiatan ini dilakukan di Vietnam, Indonesia dan Inggris untuk memetakan aktivitas pelayanan stroke, meningkatkan kolaborasi, monitoring kegiatan dan evaluasi
4. Exchange dan training
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk peningkatan kapasitas khususnya dokter junior atau early career researcher.